Benda Yang Tidak Boleh Dipakai Saat Dipesawat

Apa yang tidak boleh digunakan saat berada di pesawat ?

Saat sebelum melancong dengan pesawat terbang, ada banyak hal yang harus dipahami oleh penumpang. Satu diantaranya beberapa barang yang seharusnya tidak digunakan saat naik pesawat.

1. Baju ketat

Pramugari American Airlines, Andrea Fischbach merekomendasikan penumpang untuk menghindar baju ketat yang batasi gerak badan. “Saya merekomendasikan tidak untuk kenakan pakain ketat yang batasi gerak badan,” katanya diambil dari Who What Wear. Dia menjelaskan, baju yang nyaman menolong penumpang terbebas dari kram dan lebam saat tempuh perjalanan panjang di udara.

Kebalikannya, baju ketat mempunyai potensi mengganggu perputaran darah, hingga bisa memacu deep vein thrombosis (DVT). Keadaan DVT ialah aglutinasi darah pada satu ataupun lebih pembuluh darah vena dalam. Umumnya, keadaan itu terjadi di tempat kaki, lantara penumpang duduk sepanjang penerbangan.

2. Sepatu hak tinggi dan sandal capit

Walau kelihatan bagus, tetapi Fischbach tidak merekomendasikan penumpang memakai sepatu hak tinggi saat naik pesawat.

Argumennya, penggunaan sepatu hak tinggi akan merepotkan proses penyelamatan saat terjadi keadaan darurat. “Sepatu hak tinggi bisa mengakibatkan kerusakan pada pintu genting atau mencederai seseorang bila terjadi keadaan genting,” ujarnya. Selainnya sepatu hak tinggi, dia merekomendasikan penumpang tidak menggunakan sandal capit sepanjang penerbangan. Argumennya, sandal capit tidak tutupi permukaan kaki, hingga penumpang mempunyai potensi kedinginan saat ada di kabin pesawat. Disamping itu, sandal terbuka tidak membuat perlindungan kaki dari kotoran di toilet pesawat.

3. Sepatu, perhiasan, atau aksesori dari logam

Beberapa barang dari logam bisa menghalangi penumpang saat pengecekan keamanan di bandara. Oleh karenanya, Fischbach merekomendasikan penumpang simpan sepatu, perhiasan, dan aksesori dari logam saat masuk bandara. “Saya selalu melepaskan semua perhiasan saat sebelum saya datang di lapangan terbang, dan menyimpan di lokasi yang aman,” ucapnya.

4. Baju Terbuka

Salah satunya kekeliruan umum, kata Fischbach, ialah penumpang kenakan pakaian terlampau terbuka, seperti crop celana pendek dan hebat. Walau sebenarnya, temperatur di kabin pesawat dingin, hingga baju itu tidak pas digunakan dalam penerbangan. “Mereka sering minta selimut dalam penerbangan, walau sebenarnya kami tidak menyediakan. Kita tahu kabin pesawat benar-benar dingin dan kita harus sesuaikan baju dengan keadaan itu,” jelasnya.

5. Minyak wangi

Harus diingat jika, hasrat tiap orang pada aroma, terhitung minyak wangi berbeda. Bisa saja, minyak wangi yang menurutmu harumnya nikmat, malah mengusik penumpang di sebelahmu. Mencuplik dari Reader’s Digest, Koordinator Jalinan Warga Federasi Pramugari, Taylor Garland merekomendasikan penumpang untuk menghindar penggunaan minyak wangi saat naik pesawat. Selainnya ketidaksamaan hasrat, harum minyak wangi itu dicemaskan bisa memacu alergi asma pada penumpang lainnya. Maka hargai penumpang lain dalam pesawat dengan memakai minyak wangi sesudah landing.

6. Bahan baju gampang terbakar

Seterusnya, penumpang seharusnya menghindar baju berbahan yang gampang terbakar sepanjang penerbangan. Mencuplik dari Reader’s Digest, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional memberikan laporan jika 68 % kematian karena kecelakaan pesawat, terjadi pada kebakaran pasca-kecelakaan. Oleh karenanya, penumpang seharusnya menghindar baju berbahan gampang terbakar seperti nilon dan poliester. Bahan itu bukan rekan perjalanan yang bagus, karena tidak memberi ruangan pada perputaran udara.

7. Jaket tebal

Penumpang disarankan untuk menghindar penggunaan mantel atau jaket tebal saat naik penerbangan. Intinya, bila kamu duduk di kelas penerbangan ekonomi. Jaket tebal dapat membuat tempat duduk di kelas ekonomi berasa lebih sesak dan sempit. Disamping itu, jaket tebal kurang ringkas karena tidak dapat ditempatkan ke tas jinjing.